Satu Surga dan Satu Tuhan

Semua manusia mengalami kematian pada akhir hidupnya. Dalam ajaran Kristen, manusia mengalami kematian atau menempati alam maut. Kematian terjadi akibat dari dosa asal Adam. Adam jatuh dalam dosa karena melanggar perintah Allah. Hal ini membuat manusia mengalami kecenderungan berbuat dosa. Namun, Allah telah memperbaiki hubungan manusia dengan diri-Nya dengan mengutus Putera-Nya yang lahir dari seorang Perawan Maria yang kemudian Sang Putera mengalami penyaliban, dibunuh dan mati. 

Namun dalam diri Yesus Kristus itu ada dua kodrat, insani dan Ilahi. Sebagai insani walaupun tubuh-Nya mati menjadi tumbal bagi dosa2 manusia, namun oleh karenanya manusia dibebaskan dari kutuk dosa. Dan alam maut tidak berkuasa lagi terhadap Yesus Kristus sehingga Dia bangkit. Kemudian melalui kebangkitan-Nya dari kematian di salib, Yesus menegakkan kemenangan atas maut. Dengan demikian, semua manusia memang akan mati, namun akan dibangkitkan bersama Yesus Kristus untuk menerima hidup kekal dalam kerajaan-Nya. Itu sebabnya, Iman Kristen adalah iman akan kebangkitan Yesus Kristus. Bukan iman yg mati. Iman yg membawa manusia kepada kehidupan. Manusia diajarkan untuk mencintai kehidupan, mengasihi sesama tanpa kecuali. Itulah sebabnya pada saat manusia mati “sementara” maka ada kesedihan. Sedih berpisah dg dunia ini, namun kematian bukan akhir segalanya. Tuhan sudah menjanjikan dunia baru, keselamatan, kerajaan-Nya. Tempat yg indah dan tidak ada lagi air mata kesedihan. Hidup kekal di surga. 

Semua manusia pasti mempunyai Tuhan yang sama dan satu. Pastinya akan dikumpulkan dalam satu tempat yang sama dalam rumah Bapa. Perbedaan iman karena berbeda agama dan ajaran. Tujuannya satu tp jalan yg dipilih berbeda beda, sehingga diantara jalan itu pasti ada jalan yg benar dan ada jalan yg sesat. Klu jalan benar pasti akan sampai kepada tujuan, sedangkan jalan sesat pasti orang tidak akan sampai kepada tempat yg dituju. Dalam Kristen sudah diberikan jaminan keselamatan itu.

Dalam Kristen utk menuju jalan itu telah ditentukan Allah melalui Anak-Nya Yesus Kristus. Allah mengajarkan bahwa Dia yg mempunyai kerajaan surga. Sebagai pemilik surga, Dia ingin semua manusia memperoleh hidup kekal itu. Tidak satupun manusia dapat melihat Allah, karena Dia Roh. Namun Roh Allah tidak berdiri sendiri, Dia bersekutu dalam diri-Nya yg juga memiliki Firman. Allah Bapa dari semula bersama sama dengan Firman-Nya, kemudian Firman-Nya keluar dari diri Bapa untuk menjadi Manusia diproses melalui kelahiran. Yesus yg dikandung dalam rahim Maria, mengambil daging Bunda-Nya serupa dengan manusia. Sebagai manusia Yesus tidak bisa cemar akibat dosa kr Dia pribadi yg sempurna. Dia yg kudus dr Allah. Begitupun Maria dikuduskan Allah. 

Maria sbg Bunda Tuhan, tentu telah dipersiapkan Allah untuk mengandung Putera-Nya. Menjadi Bunda Tuhan adalah sesuatu yang sangat istimewa, shg istimewa jg bagi perempuan yang telah dipilih Allah sebagai Ibu Putera-Nya. 

Tidak diragukan lagi bahwa bila menerima Bunda Maria tidak mengurangi Ketuhanan Yesus Kristus, peran Tuhan tidak bisa digantikan Maria. Maria dibebaskan dari dosa asal karena sbg tabut perjanjian yang ditetapkan Allah untuk membawa Putera-Nya.

Allah Bapa tidak membiarkan manusia berjalan sendiri untuk menemukan tujuan akhir itu, Dia telah mengutus Putera-Nya untuk menjadi batu penjuru. Yesus Kristus yg mati sebagai manusia dan bangkit kr Keilahian-Nya, maka tidak ada manusia yang sudah mati dan naik ke surga selain manusia Yesus Kristus, pemilik dan yg menyiapkan tempat bagi manusia yg beriman kepada-Nya. 

Yesus Kristus dan Bapa satu, sebagaimana Dia mengaku bahwa “Akulah Aku, Aku mengutus Aku kepadamu”. Allah Bapa mencipta dengan Firman-Nya, Yesus Kristus adalah Firman itu. Firman menjelma menjadi manusia, disalibkan, mati n bangkit. Konsep itu sudah ditulis sejak jaman Perjanjian Lama dan digenapi dalam Perjanjian Baru. Apa yang sudah digariskan oleh Allah tidak dapat dirubah manusia. Manusia hanya dapat menerima dan menjalankan perintah-Nya. Allah ingin semua manusia diselamatkan dengan jalan menerima Anak-Nya. Menerima Allah berarti menerima Anak. Begitupun sebaliknya menerima Anak berarti menerima Allah. Sebagaimana Allah dan Anak adalah satu, sehakekat dalam Keilahian. Allah sempurna didalam diri-Nya sebagai Bapa terdiri dari Roh dan Firman atau Putera. Allah Tritunggal Maha Kudus, Bapa-Putera-Roh Kudus. Allah yg satu, kudus dan kekal. 

Maranatha. Datanglah Tuhan segera. 

Comments

Popular posts from this blog

Lectio Devina

Lectio Devina